Chat Here

Welcome to peoplewillfindtheway.blogspot.com... Feel free to explore and enjoy!

Orientasi (Naskah-naskah Plum Village) Part.4

Makan Bersama

Roti dalam tanganku adalah tubuh dari jagad raya

Makan bersama merupakan latihan meditasi. Kita perlu mencoba untuk mempersembahkan kehadiran kita dalam setiap kali makan bersama. Mulai mengambil makanan saja kita sudah bisa mulai berlatih. Ketika sedang mengambil makanan kita menyadari banyak elemen, seperti hujan, sinar matahari, bumi, udara, dan cinta kasih, semua ini datang bersama menghasilkan makanan ini. Pada kenyataanya bahwa hanya dengan melihat makanan ini saja kita bisa melihat seluruh alam semesta mendukung kelangsungan hidup kita.

Kita sadar bahwa seluruh sanggha hadir ketika kita sedang mengambil makanan, kita mengambil makanan sesuai dengan porsi yang kita butuhkan. Sebelum makan, lonceng akan diundang sebanyak 3 kali dan kita menikmati bernapas masuk dan keluar kemudian membacakan 5 perenungan.

* Makanan ini merupakan pemberian seluruh alam semesta, bumi, langit, dan berbagai hasil kerja keras.
* Semoga kami makan dengan perhatian penuh kesadaran dan rasa terima kasih agar kami menjadi orang yang layak menerimanya.
* Semoga kami dapat mengenali dan mengubah bentuk-bentuk mental tidak bajik, terutama keserakahan, dan belajar makan dengan penuh kewajaran.
* Semoga kami dapat terus menjaga welas asih agar tetap hidup, melalui cara makan sedemikian rupa sehingga mengurangi penderitaan semua makhluk, melestarikan planet ini dan memutar balik arus pemanasan global.
* Kami menerima makanan ini agar dapat merawat hubungan persaudaraan kakak dan adik, memperkuat sanggha dan memupuk tujuan luhur untuk melayani semua makhluk.


Kita sebaiknya makan dengan perlahan-lahan, mengunyah setiap suapan minimal 30 kali sehingga makanan itu menjadi cairan. Dengan demikian membantu proses pencernaan. Mari kita menikmati setiap suapan makanan kita dan merasakan kehadiran kakak adik di sekitar kita. Marilah kita hadir di momen ini, makan dengan cara penuh kekokohan, keceriaan, dan damai, sehingga semua ini menjadi kenyataan ketika sedang makan. Makan dengan hening membuat makanan menjadi nyata berkat perhatian kesadaran dan kita sepenuhnya sadar bahwa makanan ini memberikan nutrisi. Demi memperdalam latihan makan dengan penuh perhatian dan memberikan dukungan atmosfir damai, kita tetap duduk selama periode hening. Setelah 20 menit kemudian, bel akan diundang dua kali, kita boleh bangkit dari tempat duduk. Setelah selesai makan, kita menggunakan beberapa waktu untuk menyadari bahwa kita telah selesai, mangkuk kita telah kosong dan rasa lapar sudah hilang. Rasa terima kasih membuat kita sadar bahwa betapa beruntungnya kita telah memperoleh makanan yang penuh nutrisi ini, makanan yang mendukung kita pada jalur pengertian dan cinta kasih.


Dapur

Makanan telah habisi disantap,
laparku telah hilang,
Aku bertekad untuk hidup demi
memberikan manfaat untuk semua makhluk.

Dapur juga merupakan ruang latihan meditasi. Mari kita berlatih hidup berkesadaran ketika bertugas di dapur ataupun membersihkan dapur. Mari kita mengerjakan pekerjaan kita dalam suasana santai dan khusyuk, ikuti napas kita dan tetap menjaga konsentrasi pada pekerjaan. Berbicara seperlunya hal yang berkaitan dengan pekerjaan yang sedang dilakukan. Kita bisa memulai pekerjaan kita dengan cara memberikan persembahan dupa ke altar di dapur sebagai ungkapkan rasa terima kasih dan mengingatkan diri untuk bekerja secara berkesadaran.

Mari kita membantu tim dapur dengan tidak mengganggu ruang meditasi ini dengan hal yang tidak penting, kita yang sedang tidak bertugas di dapur boleh melakukan apa yang ingin kita lakukan dengan hening dan kemudian meninggalkan dapur agar tim dapur dapat menunaikan tugasnya dengan baik.

Ketika memasak, kita mengalokasikan waktu cukup agar tidak ada perasaan tergesa-gesa. Mari kita sadar bahwa saudara-saudari dalam latihan bersama sangat bergantung pada makanan ini untuk menunjang latihan mereka. Penyadaran ini akan membantu kita untuk memasak makanan yang berbumbu cinta kita dan perhatian penuh kesadaran.

Ketika kita sedang membersihkan dapur atau mencuci piring kita melakukan hal itu sama seperti ketika kita membersihkan altar atau memandikan bayi Buddha. Mencuci dengan cara demikian, kegembiraan dan kedamaian akan terpancar di dalam diri sendiri dan di sekeliling kita. 


Tubuh Sanggha

Siapapun yang datang untuk berlatih bersama merupakan bagian dari sanggha atau komunitas. Namun jika kita datang ke Plum Village hanya untuk jangka waktu satu minggu saja, kehadiran kita atau latihan kita dapat memberikan konstribusi semangat dan keharmonisan bagi sanggha.

Dalam masyarakat, banyak penderitaan kita berasal dari perasaan terkucilkan dari masyarakat. Kita sering merasa tidak ada koneksi nyata pada saat berhadapan dengan orang lain secara langsung, begitu juga tetangga, rekan kerja dan anggota keluarga lainnya. Setiap orang hidup terpisah, seolah-olah tidak didukung oleh komunitas. Hidup bersama sanggha dapat menyembuhkan diri dari perasaan terkucilkan dan pemisahan. Kita dapat berlatih bersama, berbagi ruangan bersama, makan berdampingan dan membersihkan kuali bersama-sama. Hanya dengan berlatih bersama praktisi dalam aktivitas keseharian, kita dapat merasakan koneksi nyata dari cinta dan penerimaan.

Thay sering berujar bahwa sanggha adalah sebuah taman yang penuh dengan berbagai jenis pohon dan bunga. Ketika kita dapat melihat ke dalam diri kita sendiri dan melihat bagian diri kita yang indah, bunga dan pohon unik dapat benar-benar tumbuh sehingga menumbuhkan saling pengertian dan cinta kasih. Satu bunga mungkin akan mekar lebih awal di musim semi dan bunga lainnya mungkin mekar di penghujung musim semi. Satu pohon mungkin berbuah banyak dan pohon lain mungkin rimbun serta menyejukkan. Tidak ada satu tanaman pun yang terhebat, atau terburuk ataupun tidak ada tanaman yang sama persis dengan tanaman lainnya. Setiap anggota komunitas selalu mempunyai talenta atau kemampuan khusus dan unik yang bisa disumbangkan kepada komunitas. Ketika kita mampu mengapresiasi kontribusi setiap anggota dan melihat kelemahan diri sendiri sebagai potensi untuk tumbuh, kita dapat belajar untuk hidup bersama secara harmonis. Tujuan dari latihan kita adalah untuk melihat apakah kita sebagai sebuah bunga atau pohon, dan kita semua merupakan satu kesatuan dari taman secara utuh, semuanya saling terkait.


Hidup Berdampingan

Kebersamaan merupakan sebuah praktik. Di pusat latihan kita memiliki kesempatan unik untuk hidup secara berdampingan dengan teman dari berbagai negara dan latar belakang. Bersama-sama kita membentuk satu tubuh sanggha, terhubungkan oleh latihan hidup berkesadaran. Dengan energi bersama yang kita hasilkan dari ketenangan dan melihat secara mendalam, memungkinkan kita untuk saling mendukung satu sama lainnya dalam metode transformasi. Ini membutuhkan kerjasama, terampil, dan sikap penerimaan.

Untuk dapat hidup berdampingan dengan yang lainnya, kita perlu mengembangkan pengertian, komunikasi, dan rendah hati. Mari kita menyediakan waktu untuk memahami mereka yang ada di sekeliling kita. Kita telah mengabaikan tetangga kita sejak dahulu kala.

Dengan hidup bersama kita dapat mendorong orang lain ikut bergabung dengan latihan kita dan bersama-sama membangun solidaritas. Berbagi ruangan dengan yang lainnya juga merupakan kesempatan untuk membangun pengertian dan rasa simpati untuk dirimu sendiri dan juga demi mereka yang tinggal bersamamu. Menaruh perhatian terhadap teman sekamar, kita dapat mengidentifikasikan dan mengapresiasikan kualitas positif mereka, menciptakan suasana harmonis, kita tahu ketika orang lain bahagia maka kita juga ikut bahagia.

Kita dapat menaruh respek kepada teman sekamar dan dapat berbagi ruangan dengan cara menjaga kamar tetap rapi dan bersih. Kita coba peka terhadap teman sekamar. Contohnya kita seharusnya bertanya terlebih dahulu ketika ingin membuka jendela, menyalakan dupa, atau menyalakan lampu, untuk memastikan hal itu tidak akan mengganggu teman sekamar kita. Melalui cara demikian kita dapat menciptakan suasana berlatih ucapan, pikiran, dan tindakan penuh cinta kasih.

Hadiah terbaik yang dapat kita persembahkan kepada sahabat dalam latihan adalah latihan hidup berkesadaran. Senyum dan napas berkesadaran menjadi alat komunikasi yang memberitahu orang lain bahwa kita mencoba cara terbaik untuk menghadirkan kedamaian dalam diri sendiri dan kita berharap bisa ikut memberikan kontribusi kedamaian kepada seluruh komunitas. Kita perlu ingat untuk terus berkomunikasi dengan lancar, sehingga kebahagiaan kita akan mengalir dengan baik. 


0 comments:

Post a Comment