Chat Here

Welcome to peoplewillfindtheway.blogspot.com... Feel free to explore and enjoy!

Renungan dari Pengalaman Pribadi

Cerita ini saya tulis berdasarkan dengan apa yang telah saya alami. Semoga cerita ini dapat membuka pikiran kita lebih luas, tidak lagi menganggap bahwa kita lebih benar dan orang lain salah. Beberapa pengalaman pribadi yang telah mengajari saya akan banyak hal, dan diajari tentunya.

Kita tidaklah selalu belajar dari sesuatu, namun kita ada waktunya mengajarkan apa yang telah kita pelajari. Dan kita tidaklah harus selalu belajar dari orang yang lebih dewasa dari kita melainkan kita juga bisa belajar dari orang yang bahkan jauh lebih kecil daripada kita dan terkadang apa yang kita pelajari dari adik-adik kita tidak bisa kita dapatkan dari kakak-kakak kita atau para senior.

Apa yang kita pelajari dari adik-adik kita tidaklah sia-sia. Hal yang utama adalah kita mulai belajar menyayangi mereka. Kebanyakan orang menyalah artikan kata ini sebagai kata CINTA. Kata sayang dan cinta memang sama dalam pengertiannya namun berbeda makna. Beberapa perbedaan yang saya dapat dari internet, rasa ’sayang’ lebih dalam daripada ‘cinta’, ’sayang’ tidak mudah berubah, ’sayang’ membuatmu berkorban dan rela menderita demi orang yang disayangi, ‘cinta’ ingin memiliki namun ’sayang’ tidak. Kata sayang bersifat lebih universal yang tertuju tidak hanya kepada satu orang saja, bisa kepada adik, kakak, ayah, ibu, teman.

Bandingkan rasa sayang orang tua kepada anaknya atau rasa sayang seorang kakak kepada adiknya dengan rasa cinta kepada pasangan kita. Pasti berbeda bukan? Hati-hatilah dalam memakai kedua kata tersebut karena dapat menyebabkan salah paham bagi mereka yang tidak tahu makna sebenarnya.

Oke, setelah membahas sedikit perbedaan kedua kata tersebut, mari kembali ke topik awal...
Semua orang yang memiliki perasaan pasti memiliki rasa sayang. Janganlah mengeluh jika kita dimarahi oleh kakak kita, orang tua kita, keluarga kita, teman kita, ataupun orang lain. Itulah salah satu cara mereka menunjukkan kasih sayang mereka kepada kita. Mereka memarahi kita dengan tujuan agar kita tidak mengulang kesalahan yang sama dan menjadi orang yang lebih baik lagi. Di samping itu, bersyukurlah. Mengapa bersyukur dimarahi? Kebanyakan orang tidak menyadari satu hal yang terjadi, yaitu mereka masih peduli dan  memperhatikan kita. Bagaimana jika mereka tidak memperhatikan kita atau tidak peduli dengan kita? Apakah mereka akan tahu kesalahan kita? Bahkan memarahi kita?

Kata marah tidaklah selalu buruk. Orang-orang yang menyayangi kita memarahi kita dengan tujuan kita sadar dan mau memperbaikinya, namun terkadang dengan cara yang kurang tepat dan bukan berarti mereka hanya sekedar melampiaskan emosi mereka kepada kita. Maka dari itu, bukalah sedikit lebih luas pikiran kita.

Di samping belajar akan kasih sayang, kita juga dilatih akan kesabaran akan kelakuan yang diperbuat adik kita. Kita sering kesal jika apa yang mereka perbuat tidak kita sukai ataupun yang merugikan kita. Tapi apakah kita tahu sebabnya?

Kita sering kesal tanpa mengetahui sebabnya terlebih dahulu dan lebih mempertahankan opini sesuai dengan apa yang kita lihat. Semua yang terlihat tidaklah selalu sama dengan maksud di dalamnya. Dari beberapa yang saya ketahui, mereka membuat kita kesal karena ingin menghibur kita namun tidak tahu caranya dan kita sudah keburu berpikir buruk dengan apa yang telah diperbuatnya, dan yang paling sering adalah mereka melakukan kesalahan dengan tidak sengaja dan di luar dugaan mereka sendiri.

Pantaskah kita memarahi mereka? Setelah mengetahui maksud mereka yang sebenarnya? Renungkan lagi. Sebelum bertindak, cari tahu kebenarannya dahulu. Dengan begitu pelan tapi pasti kita telah menjadi orang yang lebih bersabar. Sesuai dengan yang saya alami ini, pada akhirnya setiap kenakalan mereka selalu saja membuat saya ingin tertawa dan tidak ada lagi rasa kesal untuk memarahi mereka bahkan saya merasa terhibur. Kuncinya adalah komunikasi.

Pesan untuk kita semua, janganlah menyia-nyiakan orang yang menyayangi kita karena merekalah yang akan selalu ada untuk kita, di saat suka maupun duka merekalah yang selalu berada di samping kita. Di saat kita tidak tahu kepada siapa kita bisa berbagi duka, mereka bisa. Di saat kita kehilangan kepercayaan, mereka bisa membuat kita percaya kembali. Di saat kita melakukan kesalahan dan terus mengulanginya, mereka dengan sabar dan tidak bosan mengingatkan kita. Namun kita sering dengan tidak sadar membuangnya begitu saja. Di saat kita ingat mereka karena membutuhkan mereka, namun mereka telah tidak ada lagi untuk kita. Sebelum itu terjadi, pertahankanlah mereka. Buatlah mereka bahagia dan bangga kepada kita...

Well, untuk sementara ini dulu yang bisa saya bagikan kepada para pembaca. Menjadi seorang adik merupakan posisi yang penting bagi seorang kakak dan begitu pula sebaliknya. Sebelum menutup cerita ini, saya ucapkan terima kasih untuk kalian, adik-adik yang telah banyak mengajariku.... :)

0 comments:

Post a Comment