Sebuah data yang dilansir Digital Health Index Asia Pasific yang dikembangkan perusahaan public relation global, Edelman menyebutkan bahwa pembahasan seputar penyakit kulit menduduki urutan pertama dalam diskusi-diskusi di dunia maya, terutama twitter, media sosial yang saat ini lagi tren. Penyakit yang dianggap sepele seperti jerawat, kutil atau panu jauh lebih populer dibanding pembahasan mengenai penyakit serius penyebab kematian, seperti jantung atau TBC. Monitor perbincangan seputar penyakit ini diadakan selama periode Oktober - Desember 2010.
Melihat data ini, saya cukup penasaran mencari jawabnya. Saya mengambil contoh penyakit jerawat. Ternyata tidak sedikit fakta tentang jerawat yang belum tentu semua orang mengetahui. Inilah yang menjadi salah satu penyebab mengapa topik pembahasan penyakit jerawat selalu ada sisi menariknya dan tentu membuat penasaran. Berikut kami sampaikan beberapa fakta mengenai jerawat:
- Dr. Albert M. Kligman, seorang ahli Dermatologi (kulit) pernah berujar, "Tak ada satu orang pun di dunia yang melewati masa hidupnya tanpa sebuah jerawat di kulitnya". Jadi bagi anda yang sekarang berjerawat, jangan merasa minder karena anda tidak sendiri!
- Penyebab jerawat yang paling umum adalah faktor hormonal (masa menstruasi, kehamilan, pemakaian pil KB, dan stres), tumpukan minyak di kulit, dan infeksi bakteri. Jadi jangan khawatir, jerawat anda mungkin hanya numpang mampir. Kalau penyebabnya sudah berlalu, jerawat dimungkinkan akan hilang dengan sendirinya.
- Makan cokelat "aman" bagi orang berjerawat. Cokelat menyebabkan jerawat lebih buruk hanyalah MITOS (American Academy of Dermatology).
- Jerawat batu (Cystic acne) biasanya diderita oleh orang yang memiliki keluarga dekat yang menderita jerawat sejenis. Secara genetik penderitanya memiliki kelenjar minyak yang over aktif, pertumbuhan sel-sel kulit yang tidak normal yang tidak bisa beregenerasi secepat kulit normal, dan memiliki respon yang berlebihan terhadap peradangan sehingga meninggalkan bekas di kulit.
- Jerawat tidak hanya menyerang muka, tetapi juga bisa timbul pada bagian tubuh lainnya seperti punggung, dada, dan lengan atas.
- Jangan berlebihan menggunakan kosmetik dan bedak, karena kosmetik yang mengandung banyak minyak atau bedak yang menyatu dengan foundation seringkali dapat menyumbat pori-pori kulit.
- Jenis obat tertentu seperti kortikosteroid dapat menyebabkan aktivitas bakteri patogen di kulit meningkat karena adanya penekanan terhadap sistem kekebalan tubuh.
Disarikan dari berbagai sumber.
0 comments:
Post a Comment